pengertian Tugas Rasul dan Dalilnya adalah

BahrelweyPost- Salam Bahrelwey :D kali ini bahrelwey telah kembali dari beberapa hari sebelumnya jarang posting lagi =D Kali ini bahrelwey hadir dengan postingan yang islami yaitu Sifat Rasul Allah dan Dalilnya \:D/ . Sifat-sifat rasul Allah dibagi menjadi 3 yaitu Wajib, Mustahil dan Jaiz. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu dan harus menyampaikan. Perbedaannya dengan nabi adalah nabi hanya diberi wahyu dan tidak wajib menyampaikan. Semuanya akan dijelaskan dan diartikan dalam artikel ini, semoga bermanfaat apalagi untuk para pelajar #sekolah :D

1. Sifat Wajib
a. Siddiq artinya benar. Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang yang beriman kepada Allah dan kepada perkara-perkara yang ghaib. Ini merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki Rasul yang dikirim Tuhan ke alam dunia ini bagi membawa wahyu dan agamanya. 
Dalil: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.”  (QS An-Najm: 4-5)

b. Amanah artinya bisa dipercayai. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahawa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Setiap rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Para rasul akan terjaga secara dhahir atau bathin dari melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama, begitu pula hal yang melanggar etika. 
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu.” (QS Al-A'raaf: 68)

c. Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah SWT yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Rasul. Tidak ada yang disembunyikan walaupun hanya menyinggung Rasul itu sendiri.
Dalil: “Supaya Dia mengetahui bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS Al-Jin: 28)

d. Fathanah artinya cerdas. Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu dibutuhkan kemampuan khusus agar wahyu yang tersimpan didalamnya hukum hukum Allah dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh manusia. Karena itu, seorang rasul wajib memiliki sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi terutama dalam menghadapi orang-orang yang membangkang dan menolak ajaran Islam.
Dalil: “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.” (al-An’am : 83)

2. Sifat Mustahil
a. Khidib artinya dusta. Seorang Rasul tidak pernah berdusta atau berbohong. 
Dalil: “Kawanmu (Muhammad)tidak sesat dan tidak (pula)keliru,dan tidaklah yang di ucapkan itu (Al-Quran)menurut keinginannya tidak lain (Al-Quran) adalah wahyu yang di wahyukan (kepadanya).”(Q.S An-Najm:2-4)

b. Khianat artinya curang atau tidak dapat dipercaya. Seorang Rasul harus berkata maupun berbuat dengan jujur.
Dalil: ”Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad);tidak ada Tuhan selain Dia;dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”(Q.S An’am:106)

c. Kitman artinya tidak menyampaikan atau selalu menyembunyikan. Seorang Rasul harus menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Dalil: ”Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku,dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah,Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan (nya).”(Q.S. Al-An’am: 50)

d. Biladah (beberapa buku menyebut baladah) artinya bodoh. Seorang Rasul tidak mungkin bersifat bodoh. Jika seorang Rasul bodoh, maka mereka akan diatur dan dipermainkan umatnya.
Dalil: ”Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf,serta janganlah pedulikan orang – orang yang bodoh.”(Q.S Al-a’raf : 199).

3. Sifat Jaiz
Allah telah mengutus para rasul kepada manusia dan telah dihiasi dengan sifat kesempurnaan melebihi makhluk Allah yang lain, namun mereka tidak akan terlepas dari fitrah kemanusian yang ada dalam dirinya. Seorang rasul tetaplah sebagai seorang manusia biasa yang berprilaku sebagaimana manusia.

Sedangkan perilaku dan sifat yang bisa merendahkan derajat kerasulan, mereka akan terpelihara dan dipelihara oleh Allah dan sudah pasti perilaku dan sifat itu tidak pernah dilakukannya. Dan inilah yang membedakan mereka dengan manusia yang lain.
Dalil: ”Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.” (al-Furqon : 20)

Terima kasih semoga bermanfaat :D tinggalkan komen dan emotikon yaa =)) Baca juga Penjelasan Teks Ulasan dan Mengulas Teks Emak dan Sepotong Roti

Post a Comment Blogger

 
Top